Pengenalan CORNERING
istilah baru dari yang suka nikung bisa di sebut CORNERING, jangan salah ini bukan lah ugal-ugalan di jalan raya atau sperti terliahat mirip geng motor yang seperti orang-orang pikirkan. tapi CORNERING adalah bagaimana caranya kita menangani tikungan-tikungan yang dengan cara berbeda penuh dengan perhitungan.
Menikung atau Cornering adalah sebuah aspek dasar dari riding skill yang memang seharusnya dikuasi oleh setiap pengendara roda dua. Jadi bukan soal gaya gayaan atau "eksyen" semata. Didalamnya termasuk ada braking skill, body position, focus, concentration, dsb. Untuk kemampuan tingkat advance seperti itu mungkin hanya yang sudah ahli dan berpengalaman lah yang menguasai. Tapi bukan berarti kita sebagai rider harian yang awam 'cornering' tak perlu mengetahui, setidaknya kita juga perlu mengerti dan melancarkan dasar dasarnya. Saya sadar bahwa sekedar tahu teori saja tidaklah cukup, perlu praktek dan latihan secara cukup rutin untuk bisa terbiasa menerapkannya.'
General Turning
Hal penting dalam proses menikung adalah memperlambat kecepatan motor SEBELUM kita mulai menikung. Sewaktu motor masih melaju lurus, penting bagi kita untuk menurunkan kecepatan motor sampai ke level kecepatan yang membuat kita merasa cukup nyaman dan percaya diri untuk melewati tikungan didepan. Buat kita yang pemula, jangan tergiur atau merasa terlalu pecaya diri mampu melibas tikungan dengan kecepatan tinggi. Disaat kita mulai menikung, lepaskan tuas rem dan berikan akselerasi secara bertahap dan perlahan lahan. Menambah kecepatan motor secara perlahan sepanjang tikungan akan membantu motor lebih stabil di tikungan. Jika anda melambatkan kendaraan selagi menikung, kestabilan motor bukannya lebih baik, justru memburuk dan menjadi sulit dikendalikan.
Tanamkan prinsip ini selalu dalam memori kita: Slow in – Fast Out.
Memang betul, yg namanya ‘kecepatan’ bagi setiap individu kadang subyektif, alias relatif. Apa yang menurut anda lambat, buat orang lain mungkin terbilang cepat, atau sebaliknya. Misalnya 70km/jam saat memasuki tikungan buat saya itu terlalu cepat. Sedangkan di mata rider lain, 100km/jam terasa biasa biasa saja. Lalu bagaimana dong menentukan kecepatan kita terlalu terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat saat mendekati tikungan? Gampang saja, percayakan saja pada naluri anda sendiri, hehe. Jika pada saat kita mendekati tikungan, muncul perasaan gamang atau takut disusul timbulnya dorongan kuat dari insting anda yang memaksa untuk mengerem sekeras mungkin; bisa dikatakan itulah tandanya kecepatan motor kita terlalu tinggi saat memasuki tikungan. Out of our control. hehe. Sebagai pemula, lebih baik bagi kita memilih kecepatan yang lebih lambat walaupun mungkin sebenarnya kita bisa menghandle lebih dari itu, daripada over confidence memasuki tikungan dalam kecepatan yang lebih tinggi dari yg bisa kita kontrol, akibatnya bisa fatal.
KNEEDOWN
Selain CORNERING juga mempunyai istilah-istilah lain seperti KNEEDOWN yang biasa disebut suatu aspek kecil dari teknik CORNERING. untuk bagi pemula mungkin tidak bisa merasakan apa yang dipikirkan kalau CORNERING itu mudah seperti yang mereka bayangkan, bagi yang belum mahir mungkin bisa-saja terjatuh di saat tikungan kaarena gaya nikung yang salah dan perlu juga mengimbangi tarikan gas disaat tikungan. itu semua tergantung dari skill masing-masing individu.
ya untuk yang masih pemula butuh banyak belajar jika ingin menjadi pembalap-pembalap dunia. contohnya Valentino Rosi, Jorge Lorenzo,dan lain-lain. rasa takut harus di hilangin saat berada di tikungan. nah ini dia ban pun menentukan, ada ban yang khusus aspal basah dan kering. bila memakai ban standard bawaan pabrik itu tergantung skill masing-msing individu. ya nyari amannya mending menggunakan ban yang tepat jangan menggunakan ban standard.
Berikut ini adalah beberapa tahapan utama dalam menikung:
1. Dengan menggunakan rem dan menurunkan grip gas, turunkan kecepatan sebelum motor mencapai tikungan. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk proses downshifting (turun gigi). Motor masih dalam posisi tegak dan juga masih melaju lurus. Pastikan kopling sudah dilepas dan grip gas sudah stabil sebelum kita mencapai tikungan.
2. Bawa /arahkan motor dari bagian luar jalan terlebih dahulu untuk kemudian menuju sisi dalam tikungan (out to in). Dijalan dua arah (jalan raya), saat memasuki tikungan ke kanan, maka bagian luar tikungan adalah area bahu/pinggir jalan, sisi dalam adalah yang mendekati -tp tidak melewati- marka tengah jalan, dan begitu sebaliknya untuk tikungan ke kiri. Prinsip ’out to in’ menguntungkan rider karena dapat membantu memberikan ruang dan sudut pandang yang lebih luas pada kita mengenai medan/ potensi gangguan yang mungkin ada di dalam/di exit tikungan.
3. Geser titik beban tubuh ke bagian dalam tikungan yang akan kita lewati. Istilah kerennya ” Body Steering atau body english’ . Bukan berarti anda harus bergaya bergelantungan di motor atau knee down seperti pembalap lho, kecuali anda ada di trek sirkuit ya silahkan saja. Lha kalo dijalan raya? posisi badan/pantat yang terlalu bergelantungan/over keluar tentu akan menyulitkan rider untuk bermanuver dan bereaksi kalau ada gangguan atau bahaya mendadak ditengah tikungan. Buat kondisi jalanan sehari hari, sedikit menggeser posisi duduk menjadi lebih condong ke dalam tikungan saja sudah cukup. Kalo kata suhu cornering katanya pergeseran poros beban ini membantu meningkatkan ’ground clearance’,motor, dan bisa membuat kita merasa lebih pede saat memasuki tikungan. Selain itu juga mempersulit kepala dan mata dari "keluar jalur pandangan". Supaya mata rider gak jelalatan kemana mana saat sedang menikung, alias tetap memandang ke arah jalur yang seharusnya dituju.
4. Tengokan/putar kepala kita (bukan hanya melirik dengan mata) kedalam tikungan dan arahkan pandangan lebih jauh kedepan ke bagian jalan yang ingin anda lewati. Yang jadi fokus pandangan adalah titik keluar tikungan. Ingat bahwa kendaraan cenderung melaju menuju kearah mana kita melihat, jadi lihatlah kearah yang ingin anda tuju, yaitu exi tpoint (titik keluar tikungan). Saat kita naik motor, jika pandangan kita terpaku pada satu objek misalnya, batu ditengah jalan, trotoar, kucing, atau gangguan yg lain, biasanya bukannya malah menjauh, justru tanpa sadar otak kita menuntun motor kita malah bergerak menuju ke arah gangguan yang ingin kita hindari itu. Fenomena ini dikenal sebagai ‘target fixation’ yang seringkali berbahaya buat rider.
5. Saat kita mulai menengokkan kepala, tekan setang motor ke arah mana anda ingin menikung. Teknik ini disebut dengan counter steering. Tekan/dorong setang ke kiri jika ingin menikung ke kiri, Tekan/dorong stang ke kanan jika ingin menikung ke kanan. Sangat bermanfaat untuk membantu mempermudah mengarahkan/memiringkan motor sesuai keinginan kita , terutama jika ditunjang dengan posisi badan yang jg sudah bergeser titik bebannya (body stering).
6. Ketika motor mulai merebah untuk menikung, buka sedikit grip gas dengan lembut teratur untuk menjaga kecepatan motor supaya tidak terus melambat (deselerasi). Ini untuk menstabilkan motor, bukan untuk mengejar speed. Jadi jangan juga dibuka grip gas mendadak didalam tikungan, begitu juga sebaliknya; menutup gas mendadak didalam tikungan juga dapat mengagetkan motor, membebani suspensi dan ban depan secara berlebihan sehingga traksi ban belakang berkurang karena titik berat banyak geser ke ban depan, resikonya ya lowside alias tergelincir karena ban belakang gak sanggup ngegrip aspal lagi. Prinsip simpelnya posisi menikung: Jika tutup gas, motor akan semakin mudah miring karena tertarik gravitasi, Jika buka gas, motor seperti melawan gaya gravitasi dan tegak dengan sendirinya..
7. Saat motor sudah memasuki titik keluar tikungan, pindahkan kembali berat badan ke tengah jok. Ini akan semakin mempermudah menegakkan motor kembali.
8. Selesai keluar tikungan , silahkan buka kembali grip gas untuk menambah akselerasi menuju tingkat kecepatan yang kita inginkan, dan bersiap menuju tikungan berikutnya didepan kita.
Bagaimana, cukup mudah diingat kan?
Beberapa tahapan menikung diatas mudah mudahan dapat membantu kita untuk dapat melewati setiap tikungan dengan nyaman dan aman, bahkan mungkin menikmatinya.
Tapi bagaimana kita dapat mengingat semua tahapan sebanyak ini? Ya tentu dengan menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan berkendara kita sehari hari. Learning by doing.
Urutan perpindahan poros beban di jok motor, menengokan kepala dan mengarahkan pandangan ke titik keluar tikungan, serta mengontrol bukaan gas adalah beberapa bagian dari teknik menikung yang perlu dilatih. Memperlambat motor ketika mendekati tikungan, menjaga akselerasi didalam tikungan dengan prinsip ’Slow in – Fast out’, membiasakan jalur ’out to in’ ketika memasuki tikungan, juga adalah pakem dasar yang bisa diaplikasi dalam kebiasaan riding kita sehari hari.
Membiasakan teknik menikung yang baik dapat memberikan tambahan kepercayaan diri si rider, juga membuat kita lebih mengenal dan yakin pada batas-batas kemampuan kendaraan kita sendiri. Dengan begitu, kita bisa lebih percaya diri untuk membawa motor merebah memasuki tikungan, mampu memfokuskan pandangan hanya pada tiitik/sudut keluar yang ingin kita tuju, menjaga grip gas tetap terkontrol, dan akhirnya taraaaa..!….selesai melewati satu tikungan dengan perasaan nyaman, menuju ke tikungan selanjutnya.