Pemilik motor ini Ananda Welda Merisasari. Biasa disapa Welda. Modifikatornya Agus Wicaksono alias Witjax. Motor ini jadi proyek bersama kedua anak muda yang saling cinta ini. Modifikasinya tergolong total. Banyak bagian yang sudah non standar lagi.
Tapi, tentu saja kesan girly dari si pemilik harus tetap ditonjolkan. "Meskipun yang diubah sudah banyak, tapi aku dan Agus menonjolkan bahwa yang punya motor ini cewek," kata Welda.
Umumnya cewek paling suka warna pink atau merah muda, tak terkecuali Welda. "Pilihan kelir utama di bodi memang pink karena sesuai konsep yang ingin ditonjolkan tadi," lanjut mahasiswi Trisakti ini.
Tambah berkesan cewek lagi setelah bodi juga diberi stiker dengan motif bunga-bunga. Oh ya, tak hanya bodi lho yang dicat seperti itu, tapi juga sampai pelek. Untuk roda, Welda pilih menggunakan limbah dari Yamaha R6 keluaran 2009.
Pilihannya terhadap pelek tadi juga menunjukkan bahwa Welda paham dan mengerti modifikasi. Bentuk bodi sekarang juga sudah jauh berbeda dari aslinya. Dia menggunakan desain yang merupakan kombinasi dari berbagai bentuk bodi moge.
Misalnya saja untuk tampak depan. Bagian batoknya meniru bentuk Kawasaki ZX 10 2011. Penggemar gado-gado ini menilai bahwa desain seperti itu sangat modern atau futuristik.
Lampu sudah angel eyes (kiri) - Spidometer wajib ganti (kanan)
Sementara itu bagian fairing sampingnya sedikit terilhami dari Yamaha R6. Dalam dunia custom, penggabungan kedua bentuk seperti ini sah-sah saja. Malahan inilah bentuk kreatifitas sang modifikator. Enggak gampang lho supaya bisa matching seperti ini.
Sementara bentuk tangki juga sudah beda. Desainnya mengacu pada ZX14. Penerapannya sistem kondom karena dalamnya masih menggunakan tangki original.
Sedikit terlihat lebih besar dari aslinya tapi terbukti tak masalah bagi Welda. Buktinya pahanya yang kecil masih tetap gampang menjepit tangki. Bahkan kadang motor ini diajak sedikit bermanuver karena dia memang suka freestyle.
Pelek R6 dibuat genit (kiri) - Kondom tangki dilengkapi bunga-bunga (kanan)
Posisi riding dan kenyamanannya memang menjadi fokus utama saat pembuatan bodi. Sebab yang naik motor ini makhluk manis dengan postur yang mungil. "Setingan memang harus disesuaikan dengan postur saya karena memang motor ini dipakai, bukan pajangan doang," lanjut Welda yang sesekali menggunakan motor ini untuk ke kampus.Dengan hasil seperti ini, Welda siap menjadikan motor ini sebagai property untuk foto prawedding dan dipajang di resepsi pernikahannya yang menurut rencana akan segera dilangsungkan.
0 comments:
Post a Comment